teks bergerak

Welcome to Sara Setiawati's Blogger

Rabu, 21 Januari 2015

PELAKSANAAN PELATIHAN



A.           Rencana pelaksanaan pelatihan
Manajemen pelatihan harus merencanakan, mengalokasikan, dan menggunakan sumber-sumber yang ada sehingga ia dapat meramal kan dan mengetahui tahapan tahapan pelaksanaa dengan jelas dan rinci.
Sumber-sumber utama yang akan di kelola untuk pelatihan itu meliputi antara lain : fasilitas yang ada (termasuk gedung dan bangunan) sebagai tempat pelatihan, persedian bahan dan alata bantu yang di butuhkan, dan arus uang tunai yang dapat di manfaatkan.

B.            Administrasi program pelatihan
Pada organisasi organisasi yang besar, tugas tugas administrasi yang berhubungan dengan pelatihan ditangani bidang husus pelatihan atau departemen.tetpi untuk menjamin pelatihan dengan baik, sangat dipengaruhi oleh kerja petugas pelaksanaan di lapangan.
1.    Penyusunan jadwal
Untuk menetapkan jadwal yang tepat untuk masing masing topik yang akan memerlukan kerja sama dengan instruktur yang akan akan melaksanakan program itu.
2.    Pemberitahuan kepada instruktur/fasilitator
Keberhasilan program kepelatihan sangant di pengaruhi oleh kesiapan instruktur/fasilitator untuk menyajikan materi pelatihan. Ia harus mempersiapkan bahan tersebut sedemikian rupa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.
3.    Pemberitahuan kepada peserta
Pemberitahuan kepada peserta harus di tangani dengan baik sebelum waktu pertemuan pertama. Pengumuman itu tidak hanya mengenai kapan dimulai dan berakhirnya pelatihan. Peserta harus di beri tahu dimana latihan akan di laksanakan, kapan waktu pelaksanaan nya, apa saja yang di persiap kan oleh para peserta, serta mengapa harus mengikuti pelatihan tersebut.
4.    Penggandaan materi pelatihan
Materi pelatihan harus sudah beradaditangan peserta latihan sebelum latihan dimulai.
5.    Pendekatan dan metode
Dengan melaksanakan pelatihan pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan partisipatif andragogik (model pendidikan orang dewasa), yakni memanfaatkan pengalaman pengalaman peserta pelatihan sebagai sumber belajar umtuk terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan, dan penilaian pelatihan.
6.    Metode pelatihan yang digunakan dalam pelatihan. Antara lain:
a.    Ceramah
b.    Tanya jawab
c.    Curah pendapat
d.   Diskusi
e.    Demonstrasi
f.     Simulasi
g.    Praktek
h.    Penugasaan
7.    Penilaian/ evaluasi penilaian
Evaluasi pelatihan dilakukan oleh nara sumber/ fasilitator diakhir pemberian pelathan atau pratek. Penilaian/ evaluasi di padukan dan dipantau oleh penyelenggara. Evaluasi menyeluruh setelah peserta pelatihan mengikuti pelatihan. Aspek yang di evaluasi meliputi :
a.    Evaluasikognitif
b.   Evaluasi efektif
c.    Psikomotorik.

8.    Pertemuan pertama
Pada hari pertama pelatihan di meja sertipikat sudah tersedia segala sesuatu di butuhkan selama kegiatan pelatihan. Setiap peserta yang datang mengisi daftar hadir dan mendapat bahan bahan yang diperlukan selama pelatihan seperti jadual,bahan bahan pelatihan, makalah,dan lain-lain.

C.            Mekanisme pengendalian
1.             Pengendalian belajar
Berhasil tidaknya pelatihan sangat bergantung pada pelaksaan pelatihan di lapangan.
2.             Pengendalian biaya
Apabila program pelatiahn harus efektif biaya, maka biaya tahap pelaksanaannya harus di kendalikan. Perancang rogram harus memberian uraian anggaran perminggu, dan pelaksanaanpelatihan harus memeriksa catatan pengeluaran biaya yang sebenarnya dibandingkan dengan alokasi biaya yang dirancang sementara program tersebut berlangsung.

D.           Penanggung jawab pelaksanaan pelatihan
Rencana kegiatan program pelatihan dapat dirancang melalui bidang perencanaan, tetapi bukan berarti mereka pula yang harus melaksanakannya. Pelaksanaan pelatihan biasanya di tangani oleh struktur yang dibentuk melalui panitia pelaksanaan pelatihan yang dipilih dari orang orang yang sudah bisa mengelolah kegiatan pelatihan.




DAFTAR PUSTAKA

Sulia Ningsih.2013.Diktat Manajemen Sitem Kepelatihan Baturaja: UNBARA
 Kamil, Mustopa, Model Pendidikan dan Kepelatihan

PENGEMBANGAN PROGRAM PELATIHAN



A.              Definisi Pengembangan
Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang Iebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi pendidikan. Atau dengan kata lain pengembangan dapat pula diartikan sebagai sebuah proses jangka panjang yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir sehingga tenaga kerja manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.
Adapun definisi pengembangan menurut para ahli sebagai berikut :
1.  H.Malayu.S.P Hasibuan
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan melalui pendidikan dan pelatihan.
Pengembangan yang mengacu pada masalah staf dan personil adalah suatu proses pendidikan jangka panjang menggunakan suatu prosedur yang sistematis dan terorganisasi sehingga manajer belajar pengetahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan umum.
Dari dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan adalah suatu usaha yang sistematis dan terorganisir yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau jabatan.
2. T. Hani Handoko
Pengembangan merupakan kegiatan dimana manajemen menyiapkan para karyawannya untuk memegang tanggung jawab pekerjaan di waktu yang akan datang. Pengembangan mempunyai ruang lingkup lebih luas dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian.

B.                  Model Pengembangan Program Pelatihan


C.             Langkah-Langkah Pengembangan Program Pelatihan
Sesuai dengan model pengembangan program pelatihan, maka langkah-langkah pengembangan program pelatihan akan mengikuti urutan model tersebut.
1.              Tujauan Umum Pelatihan
langkah pertama dalam mengembangkan program pelatihan adalah merumuskan tujuan umum program pelatihan. Tujuan umum program pelatihan merupakan tujuan akhir dari program pelatihan yang dilaksanakan. Tujuan umum ini dirumuskan dari hasil identifikasi kebutuhan program pelatihan yang telah dilakukan sebelumnya.
2.              Analisis Program Pelatihan
Analisis program pelatihan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan- kemampuan khusus apa saja yang akan dikuasai oleh peserta pelatihan nantinya. Analisis program pelatihan akan menghasilkan empat macam bentuk struktur hubungan antara kemampuan khusus yang ada, yaitu :
1.      Struktur Hirakhial
Yaitu apabila kedudukan dua macam kemampuan khusus menunjukan bahwa salah satu kemampuan menjadi persyaratan untuk mempelajari kemampuan khusus yang lain. Suatu kemampuan khusus tertentu hanya dapat dipelajari oleh seseorang jika ia sudah menguasai kemampuan menganalisid alternatif pemecahan yang dihadapi.
2.      Struktur Prosedural
Yaitu kedudukan beberapa kemampuan khusus yang menunjukan satu seri penampilan, tetapi tidak ada yang menjadi kemampuan persyaratan untuk mempelajari kemampuan yang lainnya. Meskipun demikian dalam mempelajarinya sebaiknya dilakukan sesuai dengan urutan penampilannya tersebut.
3.       Struktur Pengelompokan
Apabila beberapa kemampuan khusus tidak tergantung antara satu dengan kemampuan khusus lainnya, walaupun semuanya berhubungan. Umpamanya dalam geografi untuk menguasai kemampuan batas-batas propinsi dipulau sumatra. Siswa harus mampu menunjukan batas satu propinsi yang lain terlebih dahulu dan tidak pula harus mengikuti suatu urutan tertentu, tetapi dapat dipelajari dari propinsi mana saja.
4.    Struktur Kombinasi
Suatu kemampuan umum bila diuraikan menjadi kemampuan-kemampuan khusus akam tersebar menjadi kombinasi dari struktur hirakhial, prosedural dan pengelompokan. Umpamanya untuk memakai OHP dengan baik diperlukan beberapa kemampuan khusus seperti menukis transparansi denga benar, memasang OHP, menghubungkan OHP dengan listrik, meletakan transparansi dengan benar, mengatur focus, mengarahkan dan menghidupkan OHP. Kemampuan-kemampuan khusus tersebut ada yang merupakan struktur hirakhial, prosedural dan pengelompokan. Gabungan dari beberapa bentuk inilah yang dinamakan struktur kombinasi. Dengan demikian struktur kombinasi adalah gabungan dari beberapa bentuk struktur kemampuan dalam suatu kemampuan umum yang lugas.
3.               Perumusan Tujuan Khusus Pelatihan
Berdasarkan rumusan tujuan umum dan analisis program, maka dihasilkan beberapa kemampuan khusus yang harus dikuasai oleh peserta pelatihan. Kemampuan-kemampuan tersebut dirumuskan menjadi tujuan khusus elatihan yang merupakan tujuan yang akan dicapaidalam setiap langkah dan kegiatanyang akan dilakukan.
a.    Pentingnya tujuan
1)   Peserta pelatihan
2)   Pelatih
3)   Evaluator
b.  Macam tujuan pelatihan
1)      Tujuan umum pelatihan
2)      Tujuan khusus pelatihan
c.   Merumuskan tujuan pelatihan
1)      Tujuan pelatihan haruslah spesifik dan jelas
2)      Tujuan harus menggunakan kata kerja yang menunjukan tingkah laku
d.   Ciri-ciri tujuan pelatihan yang baik
1)      Audience yaitu orang yang berlatih
2) Behaviour yaitu tingkah laku khusus yang akan dicapai oleh peserta setelah mengikuti program
3)      Condition yaitu kondisi yang harus tersedia pada saat tingkah laku dievaluasi.
4) Degree yaitu tingkat keberhassilan peserta dalam mencapai kemampuan yang diharapkan dalam waktu tertentu
4.               Pengembangan Alat Evaluasi
Setelah dirumuskan tujuan khusus pelatihan, maka pengembangan program mengembangkan alat evaluasi (tes) dapat mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan yang dirumuskan setelah melakukan kegiatan pelatihan.
a.         Kegunaan evaluasi
·           Menilai kemajuan peserta menguasai materi yang diberikan
·           Memberikan informasi mengenai efektivitas program yang dirancang
·           Memberikan informasi kepada pelayih seberapa jauh peserta dapat mencapai tujuan khusus pelatihan yang telah ditentukan
b.        Pelaksanaan evaluasi
Tes yang dikembangkan untuk keperluan pelatihan dapat digunakan dalam empat bentuk kegiatan, yaitu :
1)   Entry rehaviour test
Yaitu tes yang dirancang untuk mengukur apakah peserta memiliki kemampuan persyaratan untuk mengikuti pelatihan yang direncanakan.
2)   Pretest
Yaitu tes yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta tentang materi yang akan diberikan sebelum kegiatan dilaksanakan.
3)   Embedded test
Yaitu tes yang diberikan oleh pelatih ketika kegiatan sedang dilaksanakan.
4)   Post test
Tes ini dinamakan juga dengan tes akhir. Tes ini dilakuakn setelah materi selesai diberikan.
c.         Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun tes
Prinsip dasar dalam penyususnan tes ini hendaknya setiap tujuan khusus yang telah dirumuskan ada dalam butir soal yang dibuat. Untuk kemampuan kognitif dapat digunakan dalam bentuk tes tertulis yang menguji kemampuan peserta dalam menguasai materi pelatihan. untuk keperluan psikomotor dapat digunakan dengan tes perbuatan atau tes keterampilan. Dalam bidang afektif biasanya agak sulit mengukurnyascara lamgsung. Biasanya pelatih dapat melihat atau mengamati prrilaku peserta jika berada dalam situassi tertentu.

5.               Pemilihan Dan Penyusunan Bahan (Materi) Pelatihan
Pemilihan dan penyusunan materi diperlukan sebagai bahan yang akan diberikan dalam kegiatan pelatihan. materi perlu disusun dan dikembangkan untuk mencapai tujuan.
a.         Cara pemilihan materi pelatihan
Materi yang dipilih haruslah dengan semua tujuan khusus yang telah ditetapkan. Materi yang dipilih itu kemudian disusun dengan urutan tujuan khusus.
b.        Jenis materi pelatihan
1.         Fakta (informasi)
2.         Konsep
3.         Prinsip
c.         Langkah-langkah pemilihan materi pelatihan
1)        Identifikasi nama unit atau tpoik yang akan dilatihkan
2)        Tiap unit atau topik , diidentifikasikan apa saja fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang perlu dipelajari dan dikuasai oleh peserta.
3)        Susun fakta, konsep, prinsip dan prosedur sesuai dengan urutannya.
4)        Kembangkan rencana unit untuk masing-masing fakta, konsep, prinsip, dan prosedur tersebut.

6.             Pemilihan Strategi Pelatihan
Setelah materi disusun dan dikembangkan sesuai dengan tujuan khusus. Langkah selanjutnya adalah pemilihan dan pengmebangan strategi pelatihan.
a.      Pengertian strategi pelatihan
Strategi pelatihan adalah kegiatan yang dipilih dalam proses yang dapat memberikan kemudahan atau fasilitas kepada peserta menuju tercapainya tujuan. Sehinga materi dapat dikuasai oleh peserta secara efektif dan efisien.
b.      Pengembangan strategi pelatihan
Strategi yang akan dikembangkan dalam buku ajar ini terdiri dari empat komponen utama yaitu : urutan kegiatan, metode, media/alat dan waktu.
c.       Pemilihan strategi pelatihan
Pemilihan strategi haruslah didasarkan atas tujuan khusus yang akan dicapai. Disamping itu strategi juga didasarkan atas pertimbangan lain yaitu hambatan yang mungkin dihadapi seperti wktu, biaya, dan fasilitas.
7.                  Pemilihan Media Pelatihan
Penggunaan media dalam kegiatan merupakan bagian yang sangat enting untuk dipertimabangkan. Proses pelatihan hampir tidak pernah dilakukan tanpa menggunakan media pelatihan.
a.      Jenis media dan pengelompokannya
·         Audio
·         Bahan cetak
·         Gambar diam
·         Audio cetak
·         Audio visual proyeksi
·         Gambar bergerak
·         Gambar bersuara
·         Benda (objek)
·         Komputer
b.      Dasar pertimbangan pemilihan media
Dengan semakin banyaknya jenis dan macam media, dapat menjadikan orang ragu dalam memilih media apa yang akan digunakan. Oleh sebab itu perlu dipertimbangkan beberapa pertanyaan penting dalam memilih media yang akan digunakan dalam pelatihan, yaitu :
1.    Apakah media tersebut relevan dengan materi yang akan diberikan?
2.    Apakah media yang dipilih itu tersedia di tempat pelatihan atau pasaran?
3.    Apakah pelatih dapat menggunakan media tersebut dengan baik?
4.    Apakah media yang dipilih dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan?
5.    Apakah media tersebut dapat dibuat oleh pelatih atau apakah ada orang yang akan membuatnya?
6.    Apakah fasilitas dan prasarana penunjang untuk penggunaan media tersebut tersedia?
c.       Pemanfaatan media
Ada beberapa cara pemanfaatan media dalam kegiatan pelatihan, yaitu :
1)   Pemanfaatan media dalam kelas
Dalam hal ini media dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu. Pemanfaatannya dipadukan dengan kegiatan dikelas. Media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan, materi dan strategi yang digunakan.
2)        Pemanfaatan media diluar kelas
        Media yang dirancang untuk digunakan diluar situasi kelas harus dirancang dengan baik sipaya mudah digunakan dan dipelajari sendiri oleh peserta tanpa didampingi oleh pelatih.

DAFTAR PUSTAKA

Sulia Ningsih.2013.Diktat Manajemen Sitem Kepelatihan Baturaja: UNBARA